PELATIHAN PENYEGARAN DOSEN MKU UNIB

Pelatihan penyegaran Dosen MKU UNIB dilaksanakan pada tanggal 10 September 2019 yang bertempat di gedung rapat utama rektorat. Hadir dalam kegiatan tersebu sebayak 115 dosen mku dari undangan 150 orang dosen mku. ketidak hadiran dosen yang lainnya disebabkan dengan berbenturan dengan jadwal mengajar. Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Dr. Alexon, M.Pd. tentang REORIENTASI KURIKULUM BERBASIS KKNI-SN-DIKTI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0, sedangkan narasumber kedua adalah Dr. Rosane Medriati, M.Pd. tentang PENGEMBANGAN RPS DAN SAP. dibuat oleh Dartoni, SE

Pelatihan PEKERTI dan Applied Approach (AA) Jum’at, Tanggal 9 Agustus 2019

  Tujuan : Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan peningkatan kualitas mengajar dosen selingkung Universitas Bengkulu. Jumlah Peserta : Peserta berasal dari 8 fakultas selingkung Universitas bengkulu sebanyak 40 orang, dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 9 orang, Fakultas Pertanian 11 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5 orang, Fakultas Ilmu Sosiologi dan Ilmu Politik, Fakultas Teknik 6 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 3 orang dan Fakultas Hukum pada periode ini tidak mengirimkan dosen untuk mkengikuti kegiatan pelatihan. Tanggal Pelaksanaan : 5 sampai dengan 9 Agustus 2019

PELATIHAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK BAGI DOSEN MUDA UNIVERSITAS BENGKULU

Kegiatan Pelatiahn Pembimbingan Akademik Bagi Dosen Muda Universitas Bengkulu oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) akan dilaksanakan pada  : Hari/Tgl                  :  Rabu. 4 September 2019 Jam                       :  08.00 WIB sampai dengan selesai Tempat                  :  Gedung B Lantai 2 Acara                    :  Pelatihan Pembimbingan Akademik Bagi Dosen Muda Universitas Bengkulu Demikianlah pengumuman ini kami buat, agar seluruh peserta yang di undang dapat hadir tepat waktu   Hormat Kami   Panitia  

LPMPP Kembali Menggelar Workshop Pekerti AA Berbasis ALIHE

UNTUK meningkatkan mutu akademik, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pengajaran (LPMPP) UNIB kembali menggelar workshop Pekerti Applied Approach (AA) Active Learning in Higher Education (ALIHE), selama lima hari (3 s.d 7 April 2017) di aula LPMPP, lantai dasar gedung Perpustakaan UNIB. Kegiatan ini diikuti 41 dosen, terdiri dari 30 dosen UNIB yang belum pernah mengikuti pelatihan atau workshop ALIHE, 5 orang dosen STIKES Tri Mandiri Sakti dan 6 orang dosen dari Universitas Dehasen. Selain memberikan wawasan dan pengalaman individual bagi para dosen dalam upaya pengembangan perkuliahan, workshop ALIHE juga sangat penting untuk mendukung akreditasi institusi, fakultas dan program studi. “Workshop ALIHE sudah menjadi kebutuhan dalam upaya peningkatan mutu akademik. Kegiatan ini juga sangat penting dalam peningkatan akreditasi di masing-masing institusi,” ujar Ketua LPMPP UNIB, Prof. Safnil, MA, Ph.D. Prof. Safnil berharap setelah mengikuti pelatihan ini para dosen dapat menerapkan teknik pembelajaran aktiv kepada para mahasiswanya. Jangan lagi melakukan perkuliahan yang monoton, dimana dosen menjadi pusat segala informasi. “Pada pelatihan ini para dosen dibekali teknik-teknik perkuliahan yang tidak membosankan, sehingga para mahasiswa bergairah. Namun hendaknya teknik-teknik yang telah dipaparkan para fasilisator ALIHE dapat benar-benar diaplikasikan oleh para dosen,” tukasnya. Kegiatan Workshop Applied Approach ALIHE ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor UNIB Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Dwinardi Apriyanto, M.Sc. Dalam sambutannya, Prof. Dwinardi menyambut baik dan sangat mengapresiasi acara ini. Selain membuka acara, Prof. Dwinardi juga menjadi salah satu pemateri pada workshop ini. Pemateri lainnya merupakan para fasilisator dan expert di bidangnya, yaitu Prof. Dr. Badeni, M.A (FKIP), Prof. Dr. Riyanto, M.Pd (FKIP), Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd (FKIP), Prof. Dr. Wachidi M.Pd (FKIP), Dr. Rosane Medriati, M.Pd (FKIP), Dr. Alexon, M.Pd. (FKIP), Dr. Turja’i, M.Pd. (FKIP), Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd., Kons. (FKIP), Ir. Bambang Gonggo, M.S. (Pertanian), Drs. Hery Hariyanto, M.Sc. (FMIPA), dan Indra Agustian, S.T., M.Eng (FT).[Laporan : Hartanti. Editor : Purna Herawan]

Upacara Hardiknas di UNIB Berlangsung Tertib dan Hikmat

UNIVERSITAS Bengkulu menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei 2019 di lapangan gedung rektorat, pukul 08.00 – 09.00 WIB, Kamis (2/5/2019). Upacara ini dipimpin langsung oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc sebagai Inspektur Upacara dan diikuti segenap pimpinan universitas, pimpinan fakultas, serta ratusan dosen mahasiswa. Bertindak sebagai petugas upacara dan pengibar bendera Merah Putih adalah para mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIB. Dari awal hingga akhir, jalannya upacara berjalan tertib dan himat, tanpa kendala berarti. Dalam amanatnya, Rektor UNIB menyampaikan sambutan tertulis Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Prof. Mohamad Nasir, yang mengusung sub tema “SDM Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter.” Menristekdikti mengatakan, pembangunan pendidikan berkualitas merupakan salah satu target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendorong kesejahteraan semua kalangan. Salah satu langkah yang dilakukan diantaranya adalah membangun SDM berkualitas penduduk berusia muda dan dewasa untuk memiliki pengetahuan dan skill yang relevan, termasuk technical and vocational skills, agar mampu mendapat pekerjaan layak dan memiliki jiwa kewirausahaan. Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Jumlah instansi pendidikan tinggi di Indonesia saat ini berjumlah 4.741. Namun, dengan penyelenggara sebanyak itu, angka partisipasi kasar pendidikan tinggi pada tahun 2018 masih 34,58 %. Artinya, masih ada sekitar 65% anak-anak usia kuliah tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi. “Kita harus melakukan terobosan dan inovasi untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan mutu yang baik dan relevan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar kerja,” ujar Menteri dalam sambutannya. Dijelaskan, dalam revolusi pendidikan tinggi, kini kita bisa temui berbagai jenis online education, MOOCs (Massive open online courses), hingga cyber university; yang telah dikembangkan oleh universitas-universitas ternama di dunia termasuk telah pula dilakukan oleh beberapa kampus di Indonesia, yang menyediakan berbagai mata kuliah baru seperti big data, data analystics, entrepreneurship dan lain-lain, untuk membekali lulusan perguruan tinggi dengan pengetahuan dan kemampuan bekerja untuk menghadapi tantangan dunia kerja masa depan. Kemudian untuk meningkatkan daya saing pendidikan tinggi, perguruan tinggi di Indonesia didorong untuk meningkatkan akreditasi intsitusi menjadi terakreditasi unggul (A), antara lain dengan meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan publikasi, kerjasama pengembangan penelitian di tingkat nasional dan internasional dan memperbanyak prestasi mahasiswa hingga tingkat internasional. Upaya itu dalam rangka memacu perguruan tinggi untuk masuk dalam jajaran universitas terbaik dunia. Daya saing para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa terus dikembangkan melalui peningkatan literasi pada data, literasi pada teknologi dan literasi pada manusia atau human. Urusan kemanusiaan menjadi sangat penting dalam menghadapi kompleksitas era revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Ada hal penting lainnya, kualitas manusia sebagai insan akademis berkaitan dengan pembangunan karakter, harus menjadi agenda prioritas bersama. Karakter manusia yang dibangun bercirikan dengan kemampuan menegakan kebenaran, kejujuran, keadilan, kebajikan, tanggungjawab dan cinta Tanah Air. Mewujudkan karakter SDM yang kuat disertai dengan mental anti-koruptif menjadi agenda sangat strategis untuk mewujudkan SDM berkualitas yang disertai oleh etos kerja cerdas, yang dibangun sejak mahasiswa dan dicontohkan oleh dosen dan pengelola perguruan tinggi. Strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi yaitu dengan mensinergikan dharma perndidikan-penelitian-pengabdian pada masyarakat yang didukung oleh efektivitas penta helix antara universitas, pemerintah, dan swasta/industri, serta masyarakat dan media terutama dalam pengembangan mutu mahasiswa dan lulusan, mutu SDM dosen dan tenaga kependidikan, networking, publikasi, hilirisasi hasil-hasil produk diset dan inovasi, didukung oleh pengelolaan universitas yang semakin baik, transparan dan akuntabel. “Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional, semoga segala upaya kita dalam memajukan pendidikan tinggi Indonesia, mendapat ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang,” demikian sambutan menteri dibacakan kembali oleh Rektor. Pada upacara ini, Rektor juga menyematkan Tanda Kehormatan dan memberikan piagam kepada Pendidikan (Dosen) dan Tenaga Kependidikan Universitas Bengkulu yang menerima Satyalacana Karya Satya periode Mei 2019; sebanyak 22 orang penerima Satyalacana Karya Satya 30 tahun, 7 orang Satyalancana Karya Satya 30 tahun, dan 10 orang Satyalancana Karya Satya 10 tahun. Nama-nama penerima penghargaan, dapat dilihat pada file foto di bawah ini. Kemudian, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Syahrial, M.Phil juga menyerahkan medali, piala serta reword berupa uang pembinaan kepada para atlit Pencak Silat yang telah berprestasi dan mengharumkan nama Universitas Bengkulu pada Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Asia tanggal 27-29 April 2019 di Sumedang Jawa Barat, kemudian National Open Tournament Lampung Championship tanggal 23-24 Maret 2019, dan International Jakarta Selatan Open Championship tanggal 18-20 Januari 2019 lalu. Atlet Pencak Silat UNIB yang berhasil mengukir prestasi, mendapatkan medali emas di tiga event tersebut antara lain, Nofriyantoni, Sulaeman Lubis, Buyung Kalil, Ilham Tri Laga Bintang, Reggita Caely Simarmata, Rini Evilistiani, Kristina Aprilia dan Pitri Rahmadani dari FKIP UNIB, serta Eja Syahputra dari Fakutas Hukum UNIB. Pemberian medali, piala dan reword ini merupakan bentuk rasa bangga dan apresiasi pimpinan UNIB terhadap prestasi yang telah diraih para mahasiswa.[Hms1].